Kata siapa Belut itu bisnis sampingan? Cobalah anda baca Presentasi di bawah ini !!!
1. LATAR BELAKANG
Dalam
rangka mengangkat usaha perekonomian masyarakat kecil dan menengah khususnya di
Indramayu sekaligus memanfaatkan lahan-lahan yang masih belum dimanfaatkan
secara maksimal oleh pemilik lahan, maka kami bersama kawan-kawan berinisiatip
untuk menjalankan suatu usaha bersama. Didasari oleh pengalaman dari
kawan-kawan yang telah pernah membuktikan hasilnya maka kami bersepakat untuk
menjalankan usaha pembesaran belut.
Kita
ketahui bersama Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan
bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya
licin. Belut
suka memakan anak-anak ikan yang masih kecil. Biasanya hidup di sawah-sawah, di
rawa-rawa/lumpur dan di kali-kali kecil.
Di
Indonesia sejak tahun 1979, belut mulai dikenal dan digemari, hingga saat ini
belut banyak dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas ekspor. Di Indramayu
sendiri keinginan masyarakat pengkonsumsi daging belut amatlah tinggi, akan
tetapi untuk mendapatkan daging belut segar itu amatlah susah karena
keterbatasan orang orang atau pedadang yang menyediakan daging belut, artinya
belut hanya dijumpai di beberapa tempat saja. Untuk itu penulis beserta kawan
kawan ingin sekali membudidayakan belut untuk konsumsi masyarakat Indramayu
yang nantinya akan menjadi produsen daging belut utamanya di Indramayu
2. BISNIS
a)
Konsep Bisnis
Kenapa
kami memilih membudidayakan belut? Kenapa bukan ayam, ikan, sapi atau yang lain
nya? Ada beberapa asumsi menurut kami diantaranya yaitu :
- Belut gampang pemeliharaan nya
- Kebutuhan masyarakat akan daging
belut tinggi
- Kurang nya para peternak belut di Indramayu
(Peluang bisnis)
- Jarang ada penyakit belut (Lain
dengan hewan lain nya)
- Kaya akan gizi
- Pangsa pasar terbuka lebar
- Produknya tidak terpengaruh oleh
waktu, artinya jika pada hari tersebut tidak laku untuk di jual maka belut
tersebut tidak akan mati akan tetapi dapat di jual pada lain waktu
Salah satu alasan kami
menyukai budidaya belut adalah belut kaya akan gizi. Lalu apa saja kandungan gizi
pada belut? Kandungan gizi pada belut di antaranya adalah :
Ø Sumber Energi :
Nilai Energi Belut :
303 kkal/100gr
Nilai Energi Telur :
162 kkal/100gr
Nilai Energi Daging Sapi : 207 kkal/100gr
Kesimpulannya adalah
sangat baik dijadikan sumber energy
Ø Sumber Protein :
Nilai protein pada belut (18,4
g/100 g daging)
Protein daging sapi (18,8
g/100g)
Protein telur (12,8
g/100 g).
Protein belut juga kaya
akan beberapa asam amino yang memiliki kualitas cukup baik, yaitu :
1. Leusin,
lisin:
Leusin dan isoleusin merupakan asam amino esensial yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga kesetimbangan nitrogen pada
orang dewasa, selain itu juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein
otot.
2. Asam
aspartat:
asam aspartat untuk membantu
kerja neurotransmitter.
3. Asam
glutamate:
sangat diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Tingginya kadar asam glutamat pada belut menjadikan belut berasa enak dan
gurih. Dalam proses pemasakannya tidak perlu ditambah penyedap rasa berupa
monosodium glutamat (MSG).
4. Kandungan
arginin (asam amino nonesensial)
pada belut dapat memengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia
yang populer dengan sebutan human growth hormone (HGH). HGH ini yang akan
membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh.
Hasil uji laboratorium juga menunjukkan bahwa arginin berfungsi menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
Kesimpulan :
Seperti jenis ikan
lainnya, nilai cerna protein pada belut juga sangat tinggi, sehingga sangat
cocok untuk sumber protein bagi semua kelompok usia, dari bayi hingga usia
lanjut.
a) Kaya Vitamin & Mineral
1. Belut kaya akan zat besi (20
mg/100 g), jauh lebih tinggi dibandingkan zat besi pada telur dan daging (2,8
mg/100g). Konsumsi 125 gram belut setiap hari telah memenuhi kebutuhan tubuh
akan zat besi, yaitu 25 mg per hari. Zat besi sangat diperlukan tubuh untuk
mencegah anemia gizi, yang ditandai oleh tubuh yang mudah lemah, letih, dan
lesu.
Zat besi berguna untuk membentuk hemoglobin darah yang berfungsi
membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen tersebut selanjutnya
berfungsi untuk mengoksidasi karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi
untuk aktivitas tubuh. Itulah yang menyebabkan gejala utama kekurangan zat besi
adalah lemah, letih, dan tidak bertenaga. Zat besi juga berguna untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah terserang berbagai
penyakit infeksi.
2. Belut juga kaya akan fosfor.
Nilainya dua kali lipat fosfor pada telur. Tanpa kehadiran fosfor, kalsium
tidak dapat membentuk massa tulang. Karena itu, konsumsi fosfor harus berimbang
dengan kalsium, agar tulang menjadi kokoh dan kuat, sehingga terbebas dari
osteoporosis. Di dalam tubuh, fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat
umumnya (sekitar 80 persen) berada dalam tulang dan gigi.
Fungsi utama
fosfor adalah sebagai pemberi energi dan kekuatan pada metabolisme lemak dan
karbohidrat, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesis DNA
serta penyerapan dan pemakaian kalsium. Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu
lebih banyak dibandingkan saat-saat tidak mengandung, terutama untuk
pembentukan tulang janinnya.
Jika asupan
fosfor kurang, janin akan mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu penyebab
penyakit tulang keropos pada ibu. Kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila
konsumsi protein juga diperhatikan.
3. Kandungan vitamin A yang
mencapai 1.600 SI per 100 g membuat belut sangat baik untuk digunakan sebagai
pemelihara sel epitel. Selain itu, vitamin A juga sangat diperlukan tubuh untuk
pertumbuhan, penglihatan, dan proses reproduksi.
4. Belut juga kaya akan vitamin
B. Vitamin B umumnya berperan sebagai kofaktor dari suatu enzim, sehingga enzim
dapat berfungsi normal dalam proses metabolisme tubuh. Vitamin B juga sangat
penting bagi otak untuk berfungsi normal, membantu membentuk protein, hormon,
dan sel darah merah.
5. Seperti pada jenis ikan lain,
belut juga mengandung asam lemak omega 3. Kadar omega 3 pada lemak ikan,
termasuk belut, sangat bervariasi tetapi berkisar antara 4,48 persen sampai
dengan 11,80 persen. Kandungan omega 3 pada ikan, tergantung kepada jenis,
umur, ketersediaan makanan, dan daerah penangkapan.
Dari hasil
penelitian, diketahui bahwa bagian tubuh ikan memiliki lemak dengan komposisi
omega 3 yang berbeda-beda. Kadar omega 3 pada bagian kepala sekitar 12 persen,
dada 28 persen, daging permukaan 31,2 persen, dan isi rongga perut 42,1 persen
(berdasarkan berat kering).
b)
Produk yang di tawarkan
Produk
dari usaha ini adalah belut berukuran sedang atau menengah, yaitu terdiri dari
6-8 ekor/kg. Tentunya dengan kualitas belut yang baik untuk memenuhi kebutuhan
gizi konsumen.
c)
Harga
Harga belut untuk pasar Indramayu
saat ini masih berfluktuasi antara Rp. 20.000 – 30.000/kg, dan tentunya
mengikuti harga yang berlaku dipasaran. Hal ini untuk mengatasi persaingan agar
produk yang kita tawarkan juga dapat diterima dan dijangkau oleh konsumen.
d)
Persediaan barang dan pemasaran
Masa panen untuk yang
kami ternak, yaitu belut sawah atau lindung (Monopterus
albus) adalah 3 bulan. Dari penyemaian bibit
sebanyak 100 kg, diperkirakan menghasilkan belut siap panen sebanyak 300 – 400
kg. jika kebutuhan belut masyarakat Indramayu 30 kg per hari, maka produk kami
hanya bisa mensuplay kebutuhan belut untuk 2 minggu. Berdasarkan survey
sementara yang kami lakukan di pasar-pasar belut Indramayu masih terjadi
kekurangan suplay belut tersebut, berdasarkan permintaan kekurangannya
diperkirakan 10-15 kg/hari. Dengan demikian produk kami akan mampu mencukupi
permintaan konsumen.
Untuk pemasaran belut diIndramayu
saat ini yaitu pasar-pasar tradisional Indramayu seperti, pasar ikan, mall, dan
pasar tradisional lainnya.
e)
Lokasi dan pilihan wilayah
Adapun tempat atau lokasi
budidaya belut yang ingin kami kembangkan adalah di rumah salah satu anggota
kami yaitu pekarangan rumah Bapak Karmin desa Pekandangan Jaya kecamatan Indramayu
Kabupaten Indramayu
Alasan kami memilih rumah
Karmin sebagai lokasi budidaya adalah :
- Halaman rumah dan pekarangannyanya
luas sehingga dapat di jadikan tempat budidaya
- Rumah nya berada di dekat
sungai/parit sehingga kebutuhan akan air dan tanah rawa tercukupi
- Suhu pekarangan rumah cenderung
dingin karena banyak pohon dan jauh dari bising nya kendaraan dan asap
sehingga efektif untuk budidaya belut
f) Foto Lokasi
g)
Operasi gerai
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
a.
Perlu
diketahui bahwa jenis kolam budidaya ikan belut harus dibedakan antara lain:
kolam induk/kolam pemijahan, kolam pendederan (untuk benih belut berukuran 1-2
cm), kolam belut remaja (untuk belut ukuran 3-5 cm) dan kolam pemeliharaan
belut konsumsi (terbagi menjadi 2 tahapan yang masing-masing dibutuhkan waktu 2
bulan) yaitu untuk pemeliharaan belut ukuran 5-8 cm sampai menjadi ukuran 15-20
cm dan untuk pemeliharan belut dengan ukuran 15-20 cm sampai menjadi ukuran
30-40 cm.
b.
Bangunan
jenis-jenis kolam belut secara umum relatif sama hanya dibedakan oleh ukuran,
kapasitas dan daya tampung belut itu sendiri.
c.
Ukuran
kolam induk kapasitasnya 6 ekor/m² . Untuk kolam pendederan (ukuran belut 1-2
cm) daya tampungnya 500 ekor/m² . Untuk kolam belut remaja (ukuran 2-5 cm) daya
tampungnya 250 ekor/m² . Dan untuk kolam belut konsumsi tahap pertama (ukuran
5-8 cm) daya tampungnya 100 ekor/m² . Serta kolam belut konsumsi tahap kedua
(ukuran 15-20 cm) daya tampungnya 50 ekor/m² , hingga panjang belut pemanenan
kelak berukuran 30-50 cm.
d.
Pembuatan
kolam belut dengan bahan bak dinding tembok/disemen dan dasar bak tidak perlu
diplester/dengan lapisan papan lalu menggunakan terpal untuk lapisan nya
e.
Peralatan
lainnya berupa media dasar kolam, sumber air yang selalu ada, alat penangkapan
yang diperlukan, ember plastik dan peralatan-peralatan lainnya.
f.
Media
dasar kolam terdiri dari bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, sekam padi
dan jerami padi. Caranya kolam yang masih kosong untuk lapisan pertama diberi
sekam padi setebal 10 cm, diatasnya ditimbun dengan pupuk kandang setebal 10
cm, lalu diatasnya lagi ditimbun dengan ikatan-ikatan merang atau jerami
kering. Setelah tumpukan-tumpukan bahan organik selesai dibuat (tebal
seluruhnya sekitar 30 cm), berulah air dialirkan kedalam kolam secara
perlahan-lahan sampai setinggi 50 cm (bahan organik + air). Dengan demikian
media dasar kolam sudah selesai, tinggal media tersebut dibiarkan beberapa saat
agar sampai menjadi lumpur sawah. Setelah itu belut-belut diluncurkan ke dalam
kolam.
2. Penyiapan Bibit
a. Anak belut yang sudah siap dipelihara secara intensif adalah
yang berukuran 5-8 cm. Di pelihara selama 4 bulan dalam 2 tahapan dengan
masing-masing tahapannya selama 2 bulan.
b. Bibit bisa diperoleh dari bak/kolam pembibitan atau bisa juga
bibit diperoleh dari sarang-sarang bibit yang ada di alam.
c. Pemilihan bibit bisa diperoleh dari kolam peternakan atau
pemijahan. Biasanya belut yang dipijahkan adalah belut betina berukuran ± 30 cm
dan belut jantan berukuran ± 40 cm.
- Pemijahan dilakukan di kolam
pemijahan dengan kapasitas satu ekor pejantan dengan dua ekor betina
untuk kolam seluas 1 m 2 . Waktu pemijahan kira-kira berlangsung 10 hari
baru telur-telur ikan belut menetas. Dan setelah menetas umur 5-8 hari
dengan ukuran anak belut berkisar 1,5–2,5 cm. Dalam ukuran ini belut
segera diambil untuk ditempatkan di kolam pendederan calon benih/calon
bibit. Anak belut dengan ukuran sedemikian tersebut diatas segera
ditempatkan di kolam pendederan calon bibit selama ± 1 (satu) bulan
sampai anak belut tersebut berukuran 5-8 cm. Dengan ukuran ini anak belut
sudah bisa diperlihara dalam kolam belut untuk konsumsi selama dua bulan
atau empat bulan.
3. Perlakuan dan Perawatan Bibit
Dari hasil pemijahan anak belut ditampung di kolam pendederan
calon benih selama 1 bulan. Dalam hal ini benih diperlakukan dengan secermat
mungkin agar tidak banyak yang hilang. Dengan perairan yang bersih dan lebih
baik lagi apabila di air yang mengalir.
4. Pemeliharaan Pembesaran
a.
Pemupukan
Jerami yang sudah lapuk
diperlukan untuk membentuk pelumpuran yang subur dan pupuk kandang juga
diperlukan sebagai salah satu bahan organik utama.
b.
Pemberian
Pakan
Bila diperlukan bisa
diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar(belatung) yang
diberikan setiap 10 hari sekali.
c.
Pemeliharaan
Kolam dan Tambak
Yang perlu diperhatikan pada
pemeliharaan belut adalah menjaga kolam agar tidak ada gangguan dari luar dan
dalam kolam tidak beracun.
HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama
a. Hama pada belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung
mengganggu kehidupan belut
b. Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang
belut antara lain: berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air dan
ikan gabus.
c. Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering
menyerang hanya katak dan kucing. Pemeliharaan belut secara intensif tidak
banyak diserang hama.
2. Penyakit
Penyakit yang umum menyerang adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme
tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran
kecil.
PANEN
Pemanenan belut yaitu :
1. Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yang siap dijual untuk
konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai dengan permintaan pasar/konsumen). Cara
Penangkapan belut sama seperti menangkap ikan lainnya dengan peralatan antara
lain: bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dengan pancing atau kail dan
pengeringan air kolam sehingga belut tinggal diambil saja.
Dalam usaha ini hanya untuk membesarkan belut siap jual
untuk dikonsumsi .
PASCAPANEN
Pada pemeliharaan belut
secara komersial dan dalam jumlah yang besar, penanganan pasca panen perlu mendapat
perhatian yang serius. Hal ini agar belut dapat diterima oleh konsumen dalam
kualitas yang baik, sehingga mempunyai jaringan pemasaran yang luas.
Gambaran Peluang
Agribisnis
Budidaya
ikan belut, baik dalam bentuk pembenihan maupun pembesaran mempunyai prospek
yang cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan belut semakin
meningkat. Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil
budidaya yang memuaskan dan diminati konsumen.
3. PASAR
Untuk
saat ini daerah pemasaran belut diIndramayu adalah pasar-pasar tradisional yang
tersebar dikota Indramayu dan sekitarnya. Namun apabila permintaan belut
semakin tinggi, tidak tertutup kemungkinan untuk belut dipasarkan di mall atau
super market yang menjual kebutuhan pokok dan sayuran.
4. PELANGGAN
Pelanggan
atau konsumen belut tidak terbatas, karena belut termasuk bahan makanan dengan
hargau terjangkau sehingga konsumen dari kalangan bawah maupun menengah dan
atas dapat mengkonsumsi belut. Faktor lain yang mendukung pasar belut diIndramayu
adalah masih kurangnya produksi belut Indramayu ataupun distribusi belut di Indramayu.
Pasar belut Indramayu masih memungkinkan bagi para pengembang maupun pendatang
baru untuk mendapatkan pelanggan atau konsumen.
5. PERSAINGAN
Di Indramayu
masih sedikit orang yang beternak belut, bahkan dibeberapa pasar konsumen
sering kecewa saat ingin membeli belut untuk dikonsumsi karena memang stok
belut sendiri masih kurang. Konsumen harus berebut untuk dapat membeli belut
agar tidak kehabisan, kondisi demikian sudah tentu dapat digambarkan bahwa
persaingan antar produsen belut belumlah menjadi permasalahan, sebab pasar
sendiri masih belum mampu mencukupi kebutuhan konsumen.
6. MANAJEMEN
Susnan kerja sama ternak
belut terdiri dari :
Penanggung
Jawab :
Tanggung jawab seluruh anggota.
Ketua : JARKASIH MA'RUF
Sekretaris
: SYAMSUL HADI
Pemasaran
: ASEP
Teknis
: KASMUDI / HASANUDIN
Operasional lapangan
dilakukan secara bersama-sama atau secara bergiliran.
7. PROYEKSI KEUANGAN
a.
Modal
Harga bibit /kg 30.000 X 25kg X 18 petak Rp.13.500.000,-
Biaya pembuatan kolam :
- Kaso 1
kubik
Rp. 1.750.000, -
- Terpal @250.000 X 18
Rp. 4.500.000,-
- Paku + kawat Rp. 200.000,-
- Biaya pembuatan /upah
tukang Rp.
1.800.000,-
- Pompa air+
pipa/faralon
Rp. 1.000.000,-
- Vaksin dan obat-obatan (2 bulan) Rp. 350.000,-
- Bambu
Rp. 1.000.000,-
- Biaya Pemeliharaan (2 bulan)
Rp. 3.500.000,-
- Jerami
dan kompos (2 bulan) Rp.
800.000,-
- Akomodasi Rp. 1.600.000,- Jumlah Rp. 30.000.000,-
b.
Asumsi Penjualan
Panen pertama setelah belut berumur 2 bulan, selanjutnya panen
akan dilakukan setiap seminggu sekali. Asumsinya adalah dengan jumlah 18 petak
maka selama satu periode (1 minggu) maka akan dapat memanen 2 petak ± 500 kg,
jika harga belut diperkirakan rata-rata Rp. 20.000/ kg maka pendapatan yang
dapat diperoleh selama satu periode adalah:
250 X 2 (Petak) X 20.000 = Rp. 10.000.000,- (pendapatan kotor)
c.
Produk Mix
Produk mix adalah keseluruhan jajaran produk dan unsur produk
yang ditawarkan kepada konsumen.
Ternak belut tidak menghasilkan produk sampingan sehingga produk
mix dari usaha ini hanyalah daging belut atau belut siap konsumsi saja. Karena
selain itu tidak ada yang dapat dijual dari usaha ini.
d.
Gaji
Rancangan bisnis ternak belut ini adalah kerjasama dengan
bantuan modal dari pihak lain,baik pinjaman maupun bantuan sukarela (hibah).
Seluruh kegiatan produksi dilakukan secara bersama-sama dengan pembagian kerja
yang disepakati bersama. Sehingga bentuk kerja sama ini tidak memerlukan gaji
atau upah, akan tetapi bagi hasil dari sisa pendapatan setelah dikurangi dengan
biaya operasional dan pengembalian modal.
e.
Kinerja Keuangan
Modal
Tetap:
- Kaso 1
kubik
Rp. 1.750.000, -
- Terpal @250.000 X 18
Rp. 4.500.000,-
- Paku + kawat Rp. 200.000,-
- Biaya pembuatan /upah
tukang Rp.
1.800.000,-
- Pompa air+
pipa/faralon Rp. 1.000.000,-
- Bambu
Rp. 1.000.000,-
Modal lancar per periode:
a.
Bibit
belut 50 Kg Rp. 1.500.000,-/periode
b.
Vaksin
dan obat-obatan RP. 43.750,-/periode
c.
Biaya
operasional kendaraan RP.
1.000.000,-/periode
(pembelian dan penjualan)
d.
Jerami
dan kompos Rp. 200.000,-/periode
e.
Upah
pekerja Rp.
400.000,-/periode
f.
Biaya
cadangan Rp.
500.000,-/periode
Jumlah Rp. 3.643.750,-/periode
Maka apabila di kalkulasikan antara pendapatan kotor dikurangi
pengeluaran = pendapatan bersih :
Pendapatan kotor Rp.
10.000.000,-/periode
Pengeluaran Rp. 3.643.750,-/periode ―
Pendapatan bersih Rp. 6.356.250,-/periode
f.
Pembagian Keuntungan.
Pembagian keuntungan akan akan kita kemas dalam beberapa
paket yang pada dasarnya dalam semua paket, investor tetap akan mendapatkan
keuntungan yang sama nilainya. Perbedaannya terdapat pada pendek dan lamanya
waktu saja. Adapun paket-paket tersebut adalah sbb:
ü Paket
I
Dengan
nilai investasi jangka panjang sebesar Rp. 30.000.000,- maka investor akan
mendapatkan 18 petak lahan belut dengan intersitas waktu panen satu kali dalam
satu minggu setelah 2 bulan pertama sehingga investor akan mendapatkan
keuntungan sebesar Rp. 2.000.000,- perminggu / perpanen.
ü Paket
II
Dengan
investasi senilai Rp. 3.500.000,- maka investor akan mendapatkan keuntungan Rp.
2.000.000,- dalam satu kali panen dengan kurun waktu 2 bulan dan investor dapat
mengambil kembali modal awal dan keuntungannya.
ü Paket
III
Dengan
investasi sebesar Rp. 3.500.000,- maka investor akan mendapatkan keuntungan Rp.
2.000.000,- dalam satu kali panen dengan kurun waktu 2 bulan tetapi investor
tidak mengambil keuntungan tersebut dan terus melanjutkan sampai pada panen ke
dua dalam dua bulan berikutnya sehingga artinya investor telah memiliki
keuntungan sebesar Rp. 4.000.000,- selanjutnya investor melanjutkan kembali
keuntungan yang ada untuk menginvestasikan dengan mengambil petak ke dua.
Artinya dalam empat bulan tersebut investor telah memiliki dua petak lahan
dengan pengembalian sisa keuntungan sebesar Rp. 500.000,- dan seterusnya sampai
batas waktu yang diinginkan oleh investor.
Bila
kita perhitungkan dengan suku bunga Bank yang hanya dalam kisaran 2,5 % tentunya
keuntungan dalam bisnis ini jauh lebih menguntungkan.
Di
dalam bisnis ini kita memakai aturan yang legal yang diikat dalam sebuah MOU.
Sedangkan utuk setiap lahan tempat investasi akan kita beri nama sesui dengan
nama investor masing-masing.
1.
KESIMPULAN
a.
Bisnis usaha budidaya
dan pembesaran belut ini adalah suatu usaha legal yang menguntungkan semua
pihak (investor, pemilik lahan, petani penggarap)
b.
Belut adalah jenis
hewan yang tahan akan segala macam cuaca, hama dan penyakit. Sehingga secara
teoritis belut memiliki angka kematian 0%.
c.
Pemeliharaan belut
yang relative mudah sehingga memungkinkan tingkat hasil panen yang memuaskan.
d.
Pangsa pasar yang
luas, terbukti sampai saat ini telah banyak para penjual/bakul belut yang
memesan kepada kami untuk menjual hasil budidaya belut kami kepada mereka
dengan kuantitas pesanan tak terhingga. Sedangkan untuk para eksportir sendiri
juga siap menampung hasil budidaya belut kami asalkan sesuai dengan kwalitas
ekspor dengan kuantitas tidak terhingga pula.
e.
Usaha ini murni usaha
kerakyatan karena akan membuka tenaga kerja yang besar sekaligus memanfaatkan
lahan-lahan anggota yang selama ini tidak maksimal dalam penggunaanya. Sehingga
investasi anda secara langsung sudah mengangkat ekonomi masyarakat.
Penutup
Demikianlah Presentasi tertulis mengenai usaha budidaya dan pembesaran
belut ini kami buat. Semoga Bapak dan Ibu berkenan untuk menginvestasikan
dananya guna membantu mengangkat usaha ekonomi masyarakat. Dan semoga Bapak dan
Ibu selalu dalam kesuksesan serta lindungan-Nya. Amiin
Indramayu,
Juli 2012
Penulis
dan Kawan-kawan
*) bagi anda yang berminat untuk
investasi dapat menghubungi kontak person kami :
1)
Jarkasih Ma’ruf Hp.
087717724917
3)
facebook: id-id.facebook.com/public/Satria-Layang-Kalimusadha
4)
twitter: twitter.com/SatriaLayang
5)
blog: www.satrialayang.blogspot.com
INFO PENTING:
Kepada seluruh calon investor, kami mohon maaf sehubungan dengan Petak belut tahap pertama ini sudah memenuhi kuota maka bagi calon investor baru yang akan ikut berinvestasi harap menunggu sementara kami mencari lahan baru untuk tahap ke-2. Kami ucapkan terimakasih untuk semua Investor yang telah mempercayakan investasinya.